MAKALAH
BAHASA INDONESIA
KONSEP
BAHASA dan FUNGSI BAHASA

OLEH
NAMA :
RIFKA ISMIN
NIM : 152388061
JURUSAN :
PETERNAKAN
PRODI : TPT
POLITEKNIK
PERTANIAN NEGERI KUPANG
2015
/ 2016
BAB
I
PENDAHULUAN
Ø Latar
Belakang
Bahasa merupakan hal
penting bagi manusia, tanpa bahasa manusia tidak bisa berkomunikasi dengan baik
antara satu yang lainnya. Begitu pentingnya bahasa bagi manusia menjadikan
bahasa memilki banyak cara untuk bisa mempelajarinya, hal ini dilakukan agar
bisa berkomunikasi.
Komunikasi lisan atau
nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa.
Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis
atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’
bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung
kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar
dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke
dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif.
Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu.
Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita
selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar
dapat memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Pada dasarnya, bahasa
memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang,
yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk
berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial
dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan
kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).
Hasil pendayagunaan daya
nalar sangat bergantung pada ragam bahasa yang digunakan. Pembiasaan penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik
dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa
Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa
Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana
komunikasi masyarakat modern.
Bahasa indonesia perlu
dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa
saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam
bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut ragam bahasa. Dimana ragam bahasa
merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan
dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah ragam
bahasa lisan , karena lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalkan ngobrol, puisi, pidato, ceramah,
BAB
II
PEMBAHASAN
A. KONSEP
BAHASA
Bahasa menurut
Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah suatu sistem tanda bunyi yang secara
sukarela dipergunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.
Bahasa yang baik
berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi
oleh pemakainya. Sistem tersebut mencakup unsur-unsur berikut.
Sistem lambang yang
bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya.
1. Sistem
lambang tersebut bersifat konvesional yang ditentukan oleh masyarakat
pemakainya berdasarkan kesepakatan.
2. Lambang-lambang
tersebut bersifat arbiter (kesepakatan) digunakan secara berulang dan tetap.
3. Sistem
lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif. Artinya, dengan sistem
yang sederhana dan jumlah aturan yang terbatas dapat menghasilakan jumla kata,
frasa, klausa, kalimat, paragraph, dab wacana yang tidak terbatas jumlahnya.
4. Sistem
lambang bersifat unik, khas, dan tidak sama dengan lambang lain.
5. Sistem
lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal.
B. FUNGSI
BAHASA
Fungsi bahasa adalah
cara orang menggunakan bahasa mereka, atau bahasa-bahasa mereka bila mereka
berbahasa lebih dari satu . Jika dinyatakan dalam pengertian yang lebih rapat
yaitu orang melakukan sesuatu dengan bahasa mereka, yaitu dengan cara bertutur
dan menulis, mendengarkan, dan membaca, mereka berharap dapat mencapai banyak
sasaran dan tujuan.
Ada beberapa
pengelompokkan fungsi kebahasanan yang sudah dikenal misalnya, pengelompokan
yang disampaikan oleh Malinowski, yang berkaitan dengan dengan kajiannya
tentang situasi dan makna yang dirujuk pada awal pembicaraan. Malinowski(1923)
mengelompokkan fungsi bahasa ke dalam dua kelompok besar, yaitu pragmatic dan
magis. Sebagai seorang yang pakar antropologi, ia tertarik pada penggunaan
bahasa yang praktis atau pragmatik di satu pihak, yang selanjutnya dibaginya
lagi ke dalam penggunaan bahasa yang aktif dan bahasa yang naratif , dan
dipihak lain ia juga tertarik pada penggunaaan bahasa yang bersifat ritual atau
magis yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan seremonial atau keagamaan dalam
kebudayaan.Satu pengelompokkan yang sangat berbeda adalah pengelompokan yang
dikemukakan oleh seorang psikolog Austria Karl Buhler (1934). Ia tertarik pada
fungsi bahasa bukan dari sudut pandangan kebudayaan, tetapi dari sudut
pandangan perseorangan. Buhler membedakan fungsi bahasa ke dalam bahasa
ekspresif, bahasa konatif, dan bahasa representasional. Bahasa ekspresif yaitu
bahasa yang terarah pada diri-sendiri, si pembicara. Bahasa konatif yaitu
bahasa yang terarah pada lawan bicara dan bahasa representasional yaitu bahasa
yang terarah pada kenyataan lainna-yaitu, apa saja selain si pembicara atau
lawan bicara.
v Fungsi
bahasa secara umum;
1.
Sebagai sarana komunikasi
Digunakan
dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam,
misalnya, komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, dan
komunikasi sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri, mereka perlu
berkomunikasi dalam berbagai lingkungan ditempat mereka.
2.
Sebagai sarana integrasi dan adaptasi
Bahasa
indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara merupakan
fungsi integratif. Indikator kedudukannya sebagai bahasa nasional:
· Lambang
nasional yang dapat memberikan kebanggaan jati diri pemakainya sebagai bangsa
indonesia.
· Lambang
identitas nasional yang dapat dikenali oleh masyarakat.
· Alat
pemersatu penduduk antar pulau diseluruh indonesia.
· Alat
komunikasi antar daerah dan antar budaya.
v Indikator
kedudukannya sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai:
1. Bahasa
dalam kegiatan resmi
2. Bahasa
pengantar di sekolah
3. Alat
komunikasi pada tingkat nasional
4. Alat
pengembangan budaya
Dengan bahasa, orang dapat menyatakan
hidup bersama, bahkan bahasa menimbulkan suatu kekuatan yang merupakan sinergi
dengan orang lain. Misalnya : Seseorang tidak akan menggunakan bahasa ilmiah
ketika berbelanja, seorang ibu tidak akan menggunakan bahasa bisnis ketika
menasehati anaknya.
3.
Sebagai kontrol social
Berfungsi
untuk mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat
saling memahami. Dalam kehidupan sehari-hari dapat berbentuk komunikasi timbal
balik, baik secara lisan maupun tulisan. Dengan demikian, masing-masing dapat
mengendalikan komunikasi dan memberi saran, kritik dll.
4. Sebagai
sarana memahami diri
Dalam
membangun karakter seseorang harus dapat memahami dan mengidentifikasi kondisi
dirinya terlebih dahulu.Pemahaman ini mencakup kemampuan fisik,
emosi,kecerdasan dll.
5.
Sebagai sarana ekspresi diri
Dapat
dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai dengan tingkat yang
kompleks. Ekspresi paling sederhana misalnya untuk menyatakan cinta, lapar,
krecewa.. Tingkat kompleks misalnya berupa pernyataan kemapuan mengerjakan
proyek besar dalam bentuk proposal yang sulit dan rumit, menulis laporan,
desain produk,
6.
Sebagai sarana memahami orang lain
Dengan
pemahaman terhadap seseorang, pemakai bahasa dapat mengenali berbagai hal mencakup
kondisi pribadinya. Melalui pemahaman ini seseorang akan memperoleh wawasan
yang luas dan bermanfaat serta memperoleh kemampuan berfikir sinergis dengan
memadukan pengalaman orang lain bersama dengan potensi dirinya.
7.
Sebagai sarana mengamati lingkungan
sekitar
Keberhasilan
seseorang menggunakan kecerdasannya ditentukan oleh kemampuannya memanfaatkan
situasi lingkungannya sehingga memperoleh berbagai kreatifitas baru yang dapat
memberikan berbagai keuntungan bagi dirinya dan masyarakat. Misalnya, Apa yang
melatarbelakangi pengamatan, bagaimana masalahnya, bagaimana cara mengamati,
tujuannya, hasilnya, kesimpulan.
8.
Sebagai sarana berfikir logis
Melalui
proses berfikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan tepat yang harus
dilakukan. Selain itu, perlu disadari bahwa bahasa bukan hanya sarana proses
berpikir melainkan juga penghasil pemikiran, konsep, atau ide.
9.
Mengembangkan kecerdasan ganda
Selain
kecerdasan berbahasa, seseorang dimungkinkan memiliki beberapa kecerdasan
sekaligus. Selain itu orang yang tekun mendalami bidang studinya secara seriu
dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif. Misal seorang ahli pemograman
yang mendalami bahasa, ia dapat membuat kamus elektronik, mesin penerjemaah,
10. Membangun
karakter
Kecerdasan
merupakan bagian karakter dari manusia. Kecerdasan berbahasa memungkinkan
seseorang dapat mengembangkan karakternya lebih baik.
v Fungsi
Bahasa Indonesia Secara Khusus :
1.
Bahasa Nasional
Tanggal
28 Oktober 1928, pada hari “Sumpah Pemuda” lebih tepatnya, Dinyatakan Kedudukan
bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional memilki fungsi-fungsi sebagai berikut
2.
Bahasa Indonesia sebagai Identitas
Nasional.
Kedudukan
pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan
dengan digunakannya bahasa indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda. Yang
bunyinya sebagai berikut :
“Kami
poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah Air
Indonesia. Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe berbangsa satoe, Bangsa
Indonesia Kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,
Bahasa Indonesia.”
3. Bahasa
Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.
Kedudukan
kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan
masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan
negara-negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa
negara persemakmurannya. Contohnya saja India, Malaysia dan lain – lain yang
harus bisa menggunakan Bahasa Inggris.
4. Bahasa
Indonesia sebagai alat komunikasi.
Kedudukan
ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan
dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi.
Misalnya saja Buku, Koran, Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll.
Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka
harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan
Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional
sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan
Budaya.
5.
Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu
Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.
v Bahasa
Negara
Bahasa Negara adalah bahasa yang
digunakan dalam administrasi Negara baik secara lisan maupun tulisan. Posisi bahasa
Negara ini dapat dilihat pemakaiannya dalam pemerintahan secara resmi.
Penulisan surat kelakuan baik, pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah
bukti tertulis bahasa Negara dalam pidato resmi Presiden RI di hadapan Sidang
DPR/MPR dan pidato kenegaraan lainnya adalah contoh bukti bahasa Negara secara
lisan. Dalam aktifitas kenegaraan, bahasa Negara mempunyai empat fungsi, yaitu:
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa
pengantar resmi di sekolah dan universitas,
3. Bahasa
resmi tingkat nasional dalam kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan Indonesia,
4. Bahasa
resmi kebudayaan dalam pengembangan kebudayaan, ilmu, teknologi dan komunikasi
di Indonesia.
Bahasa
resmi Negara ini dikukuhkan dalam UUD 1945, pasal 36 bab XV sehingga telah
memainkan perannya dalam kehidupan bernegara.
C. Ragam
Bahasa
1.
Pengertian Ragam Bahasa
Ragam
bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa ditinjau dari media
atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, yang terdiri dari ragam
bahasa lisan dan ragam bahasa tulisan.
Bahasa
yang di hasilkan menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai
unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan sedangkan bahasa yang dihasilkan
dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai dasarnya, dinamakan ragam
bahasa tulisan. Jadi dalam ragam bahasa lisan kita berurusan dengan lafal, dalam
ragam bahasa tulisan kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain
itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua ragam tersebut memiliki
hubungan yang erat. Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya ragam bahasa
lisan. Oleh karena itu sering timbul kesan antara ragam bahasa lisan dan
tulisan itu sama. Padahal, kedua jenis ragam bahasa itu berkembang menjadi
sistem bahasa yang memiliki sistem seperangkat kaidah yang berbeda satu dengan
yang lainnya.
2.
Macam-macam Ragam Bahasa
Yaitu
bisa dibagi tiga berdasarkan media,cara pandang penutur, dan topik pembicaraan.
v Ragam
bahasa berdasarkan media
· Ragam
bahasa Media (Lisan)
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh
situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun
hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian ketepatan dalam
pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan kalimat dan unsur-unsur didalam
struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena
situasi dan kondisi pembicara menjadi pendukung didalam memahami makna gagasan
yang disampaikan secara lisan.
Pembicara lisan dalam situasi formal
berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicara lisan dalam situasi tidak
formal atau santai. Jika ragam bahasa dituliskan, ragam bahasa itu tidak bisa
disebut ragam bahasa tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan. Oleh
karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukan
cir-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dengan tulisan, ragam
bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu
masing-masing adapun ciri dari keduanya:
Ciri-ciri ragam lisan:
1.
Memerlukan orang kedua/teman bicara.
2.
Tergantung kondisi, ruang, dan waktu.
3.
Tidak harus memperhatikan gramatikal,
hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
4.
Berlangsung cepat
Contohnya;
“Sudah saya baca buku itu”
· Ragam
bahasa Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku
tulisan makna kalimat yang diungkapkan nya ditunjang oleh situasi pemakaian
sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalomat. Oleh karrena itu,
penggunaan ragam baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan
kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk katadan struktur kalimat, serta
kelengkapaan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis:
1.
Tidak memerlukan orang kedua/teman
bicara;
2.
Tidak tergantung kondisi, situasi &
ruang serta waktu;
3.
Harus memperhatikan unsur gramatikal;
4.
Berlangsung lambat;
5.
Selalu memakai alat bantu;
6.
Kesalahan tidak dapat langsung
dikoreksi;
Contohnya: “Saya sudah membaca buku itu”.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ragam bahasa adalah variasi bahasa
menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, orang yang
dibicarakan, serta menurut media pembicaraan. Dalam konteks ini ragam bahasa
meliputi bahasa lisan dan tulisan.
Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi
antar anggota masyarakat Indonesia. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia
pasti memerlukan orang lain. Mereka perlu berkomunikasi dalam berbagai
lingkungan di tempat mereka berada. Bahasa menunjukkan perbedaan antara suatu
penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat kelompok
penuturnya dalam satu kesatuan sehingga bahasa memungkinkan tiap individu untuk
menyesuaikan dirinya dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat bahasa
tersebut. Bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga
melambangkan perasaan, kemauan bahkan dapat melambangkan tingkalah laku
seseorang.
Ragam bahasa secara garis besar terbagi
atas ragam bahasa lisan dan tulisan. Keduanya mempunyai perbedaan yang sangat
jelas. Ragam bahasa lisan ditandai dengan penggunaan lafas atau pengucapan,
intonasi, kosakata, dan penyusunan kalimat yang agak longgar. Ragam tulisan
sangat terikat dengan tanda baca dan pemakaian kata baku.
Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan
penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta
menggunakan ejaan bahasa yang telah disempurnakan (EYD), sedangkan ragam bahasa
lisan diharapkan para warga Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa dengan
baik serta bertutur kata sopan sebagai pedoman yang ada.
Setiap bunyi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia belum dapat dikategorikan sebagai bahasa jika tidak terkandung
makna di dalamnya. Di dalam suatu masyarakat bahasa terhimpun bermacam-macam
sususnan bunyi yang berbeda antara yang satu dengan lainnya karena memiliki
suatu makna tertentu.
B. Saran
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
perlu dilestarikan karena bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia adalah
bahasa nasional. Kemajuan zaman pun memudarkan penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar di kalangan remaja khususnya. Ada baiknya pemahaman akan bahasa
Indonesia yang baik dan benar bukan hanya di dalam lingkungan pendidikan tetapi
juga di mulai dari lingkungan rumah dan teman sebaya agar penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar tetap menjadi ciri bangasa Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Agung , Budi Purnomo. 2013. ‘’Fungsi Ragam Bahasa
dan Ejaan” (online).
http://budipurnomoagung.blogspot.com/2013/11/fungsi-ragam-bahasa-dan-ejaan.html.
diakses 20 Agustus 2014.
Ali, Lukman.1991.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Kedua. Jakarta : Balai Pustaka .
Belimbing, Dharma. 2013. “Arti Fungsi dan Ragam
Bahasa
“(Online).
http://dharmabelimbing.blogspot.com/2013/11/arti-fungsi-dan-ragam-bahasa.html.
diakses 20 agustus 2014.
Gorys, keraf. 1997. Komposisi Sebuah Pengantar
Kemahiran Bahasa. Flores : Nusa Indah.
Prayudhi, Irfanis. 2013. “Arti Fungsi dan Ragam
Bahasa “(Online).
http://irfanisprayudhi.wordpress.com/2013/09/30/arti-fungsi-dan-ragam-bahasa/.
diakses 20 Agustus 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar